DASBOARD

Cari Blog Ini

Kamis, 13 November 2014

Resensi Film Alangkah Lucunya Negeri Ini



Nama              : Rizqi Toyibullah Amsor
NPM                : 26212638
Kelas               : 3EB07

RESENSI FILM ALANGKAH LUCUNYA NEGRI INI
1.      Cover










2.      Detail Film
Judul film                    : Alangkah Lucunya Negeri Ini
Pengarang                    : Musfar Yasin
Produser                      : Zairin Zain
Sutradar                       : Deddy Mizwar
Produksi                      : Citra Sinema
Tahun Produksi                       : 2010 



3.      Sinopsis
Sebuah film komedi Indonesia karya sineas ternama Deddy Mizwar yang berjudul “Alangkah Lucunya Negeri Ini” mencoba mengangkat potret nyata dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dengan membawakan tema pendidikan, film ini mempunyai plot utama yaitu bagaimana Muluk (Reza Rahadian) dan kawan-kawannya bisa mengubah para pencopet cilik untuk tidak lagi mencopet dan beralih usaha yang halal dengan cara yang “tidak biasa”. Selain itu yang tidak kalah serunya adalah adanya bumbu-bumbu komedi yang membuat penonton berpikir seperti celetukan para bocah pencopet atau keadaan-keadaan sekitar film ini yang menggambarkan cerita negeri ini apa adanya. 
Sejak lulus S1, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun ia selalu gagal untuk mendapatkan pekerjaan, ia tidak pernah berputus asa. Suatu hari di pasar, ia bertemu dengan pencopet yang bernama Komet. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkannya kepada bos pencopet yang bernama Jarot. Muluk kaget karena di dalam markas pencopet itu banyak anak-anak yang seusia dengan Komet dan berprofesi sama yaitu, pencopet.\
Akal Muluk berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, termasuk biaya mendidik mereka.
Usaha yang dikelola Muluk kini membuahkan hasil, namun di hati kecilnya, Muluk tergerak untuk mengarahkan para pencopet itu agar mau mengubah profesi mereka. Dibanru oleh kedua rekannya yang sama-sama sarjana, Muluk membagi tugas untuk mengajarkan agama, budu pekerti, dan kewarganegaraan.
Di akhir film, muncul pernyataan keras yang menjadi jiwa film ini: “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”, bunyi pasal 34 UUD 1945. Hal ini sebenarnya mempunyai muatan politis yang menyindir keseriusan para elit politik dalam memperhatikan nasib kaum terpinggirkan.

4.      Kelebihan dan Kekurangan
a.      Kelebihan
 Ide film ini sangat bagus. Latar ceritanya pun sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini.   Menceritakan kehidupan para fakir miskin dan anak-anak terlantar yang dilupakan pemerintah, dan film tersebut bersifat menyentil keadaan pemerintahan kita dengan maksud untuk menyadarkan pemerintahan Negara Indonesia.
b.      Kekurangan
Film ini menganggap bahwa para lulusan S1 belum tentu mudah mendapatkan pekerjaan dan hanya menceritakan sisi negatif kinerja pemerintahan DKI Jakarta.
Jika penonton kurang masuk dalam film ini akan memiliki kesan yang negative terhadap sarjana yang sulit mencari pekerjaan dalam kata lain penonton mempunyai rasa pesimis akan menjadi sarjana.

5.      Penilaian
Film ini sangat bagus karena mengandung nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang serimg terlupakan, namun cerita akhirnya yang masih menggantung membuat kita bertanya-tanya dengan nasib seorang sarjana manajemen tersebut.
Mungkin sutradara sengaja membuat film tanpa akhir yang jelas supaya kita bias merenung akan hal tersebut terutama dalam pendidikan.




 http://film-motivasi.blogspot.com/2011/04/alangkah-lucunya-negeri-ini-film.html
 http://id.wikipedia.org/wiki/Alangkah_Lucunya_%28Negeri_Ini%29